Nama bisa dibilang merupakan harapan orang tua akan anaknya di masa yang akan datang. Karena itulah, sebaiknya Anda sebagai orang tua tidak ngasal, dan memberikan nama yang baik untuk buah hati Anda. Selain itu, nama juga merupakan identitas yang melekat seumur hidup pada si anak.

Baik bayi laki-laki maupun bayi perempuan, memberikan nama kepada seorang bayi bisa dibilang merupakan kewajiban orang tua. Karena itulah, hendaknya para orang tua mempersiapkan nama yang baik, dari segi makna maupun saat diucapkan. Dalam hal ini, kita bisa merujuk pada Surat Maryam Ayat 7 berikut:


يَٰزَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ ٱسْمُهُۥ يَحْيَىٰ لَمْ نَجْعَل لَّهُۥ مِن قَبْلُ سَمِيًّا 


Artinya: “Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia”.


Menurut sebagian ulama yang sepakat, ayat tersebut menunjukkan pentingnya sebuah nama bagi seorang anak, sekaligus kewajiban pemberian nama untuk anak. Adapun soal arti nama “Yahya”, kami melansir dari idenamaislami.com, nama Yahya memiliki makna Bergairah, Nabi ke-23, dan suka tinggal. Selain itu, kita pun dapat memaknainya dengan hal tersebut sebagai doa agar anak seorang laki-laki menjelma menjadi pribadi yang selalu semangat, ceria, dan ramah terhadap sekelilingnya.

Selain itu, Rasulullah SAW. Juga menyuruh untuk memberikan nama yang baik kepada anak. Berikut terjemahan dari hadisnya.

Dari Abu ad-Darda ra. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya pada hari kiamat kamu sekalian akan dipanggil dengan namamu dan nama ayahmu dan buatlah nama-namamu yang baik.” ( HR Imam Abu Dawud dengan Sanad Hasan). 

Dalam hadis lain disebutkan bahwa memberikan nama merupakan salah satu dari tiga hak anak dari orang tuanya. Untuk lebih jelasnya, berikut kami berikan hadisnya.


حَقُّ الْوَلَدِ عَلَى وَالِدِهِ اَنْ يُحْسِنَ اِسْمُهُ وَيَحْسِنُ مَوْضِعَهُ وَيُحْسِنُ اَدَبَهُ (رواه البيهقى )


Artinya : “Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberi nama yang baik, memberi tempat tinggal yang baik, dan mengajari sopan santun “. (HR. Baihaqi).



Tips pemberian nama bayi


Berikan nama di waktu yang tepat sesuai hadis

Sebelum memberikan nama, alangkah baiknya orang tua tahu dulu waktu yang tepat untuk memberikan nama kepada bayi/anak. Berikut salah satu hadis yang bisa dijadikan rujukan.


عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: «وُلِدَ لِي غُلاَمٌ، فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ، فَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ، وَدَعَا لَهُ بِالْبَرَكَةِ، وَدَفَعَهُ إِلَيَّ» ، وَكَانَ أَكْبَرَ وَلَدِ أَبِي مُوسَى


Dari Abu Musa radliallahu ‘anhu, ia berkata, “Anak laki-lakiku lahir, kemudian aku membawanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau lalu memberinya nama Ibrahim, beliau mentahniknya (menyuapinya dengan kunyahan kurma dan diletakkan di langit-langit mulut bayi) dan mendoakannya dengan keberkahan, setelah itu menyerahkannya kepadaku.” Ibrahim adalah anak tertua Abu Musa. HR. Bukhari no.5467

Selain itu, ada hadis lain yang menjelaskan tentang waktu pemberian nama bayi (anak). Berikut hadis Samurah bin Jundub radhiallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


كلُّ غُلَامٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذبَحُ عَنهُ يَومَ سَابِعِهِ وَ يُحلَقُ رَأْسُهُ وَ يُسَمَّى


“Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama pada hari itu juga.” (HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah, Ahmad.

Jadi, sebaiknya orang tua memberi nama anak di kedua waktu tersebut ya, biar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.


Memberi nama yang disukai Allah dan baik, dan hindari nama yang bermakna kurang baik

Kalau yang ini sudah pasti harus selalu diperhatikan ya. Nama adalah do’a. Karena itulah, nama yang baik, apalagi disukai Allah, adalah sesuatu yang baik karena anak tersebut akan mendapatkan do’a jika disebut namanya.

Berikut terjemahan hadis yang menyebutkan tentang nama yang disukai Allah.

Ibnu Umar mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya nama kalian yang paling disukai oleh Allah ialah Abdullah dan Abdurrahman.” (HR. Muslim).

Seperti yang saya katakan di atas, nama adalah do’a. Karena itulah, ada baiknya jika orang tua memilih dengan baik nama yang memiliki makna baik, dan menghindari nama yang bermakna kurang baik. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda yang berikut terjemahannya.

Dalam sebuah hadis shahih dari al-Mughirah bin Syu’bah radhiallahu ‘anhu dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Mereka dahulu suka memakai nama para nabi dan orang-orang shalih yang hidup sebelum mereka.” (HR. Muslim no. 2135).

Nah karena itulah, pemberian nama bayi seperti orang-orang terpuji yang hidup di zaman dulu merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Karena, siapa tahu bayi atau anak Anda juga akan menjelma seperti orang terdahulu tersebut.


Jangan memberikan nama dengan nama yang buruk (dilarang)

Memberikan nama yang disukai Allah merupakan suatu kebanggaan bagi orang tua. Tapi jika tidak, usahakanlah jangan memberikan nama yang tidak disukai Allah. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan tentang nama-nama yang tidak disukai Rasulullah SAW.

Ada sebuah hadis shahih Imam Bukhari Muslim dari Abu Hurairah ra dari Nabi SAW beliau bersabda. “Sesungguhnya nama yang paling hina di sisi Allah adalah orang yang bernama Malikul-Amlak (Raja Diraja)”.

Selain itu, memberikan nama yang memiliki arti penghambaan juga tidak boleh dilakukan. Diantara-Nya adalah:

  1. Abdur Rasul (hambanya Rasul)
  2. Abdun Nabi (hambanya Nabi)
  3. Abdul ‘Uzza (hambanya Al-‘Uzza (nama patung/berhala)
  4. Abdul Ka’bah (hambanya Kabah)
  5. Abdus Syamsu (hambanya Matahari)


Usahakan jangan memberikan nama yang dimakruhkan

Nama-nama yang memiliki arti tidak baik (dalam artian dimakruhkan) seperti daftar di bawah juga sebaiknya tidak diberikan kepada bayi Anda.

  1. Murrah = pahit
  2. Harb = perang
  3. Zana = berzina
  4. Waqihah = kurang sopan
  5. Balidah = bodoh
  6. Syariqah = pencuri
  7. Asyirah = tidak bersyukur
  8. Sakirah = pemabuk
  9. Asyar = jahat
  10. Haqidah = dengki

Adapun, nama-nama lain yang sebaiknya tidak diberikan kepada anak (bayi) adalah nama-nama orang fasiq, nama-nama hewan yang bersifat jelek (keledai, anjing, dll), nama-nama yang bersifat ganda seperti Muhammad Ahmad. Selain itu, para ulama juga menghukumi makruh dalam pemberian nama bayi dengan nama surat-surat di dalam Al-Qur’an. Sebenarnya masih ada nama-nama lain yang dimakruhkan, tapi sayangnya kami tidak bisa menyebutkannya di sini. Jadi, silahkan cari informasi yang lebih lengkap di tempat lain.


Nah itulah tips pemberian nama bayi yang sesuai dengan ajaran Islam. Sebenarnya pemberian nama bayi merupakan hal yang cukup rumit. Karena terpaut dengan zaman dan juga agama. Di satu sisi orang tua pasti ingin memberikan nama yang indah dan sesuai dengan ajaran Islam. Tapi, di sisi lain mereka juga berusaha untuk memberikan nama yang sesuai dengan zaman, alias kekinian.